Air bersih merupakan kebutuhan utama di setiap rumah tangga. Namun, seiring waktu, air dalam tangki bisa berubah warna, berbau, bahkan menjadi sarang lumut dan bakteri. Kondisi ini tentu tidak hanya membuat air tampak kotor, tapi juga berpotensi membahayakan kesehatan. Karena itu, penting untuk mengetahui bagaimana cara kuras tangki yang benar agar air tetap jernih dan aman digunakan setiap hari.
Artikel ini bertujuan meng edukasi pemilik rumah tentang pentingnya perawatan tangki air secara rutin, termasuk cara menguras, membersihkan, dan menjaga kualitas air agar tidak cepat keruh atau berbau. Dengan panduan yang mudah dipahami, kamu bisa melakukan perawatan tangki sendiri di rumah tanpa perlu bantuan profesional.
Mengapa Tangki Air Perlu Dikuras Secara Rutin
Banyak orang mengira tangki air tidak perlu dikuras selama air tampak jernih. Padahal, meski air terlihat bersih, kotoran, lumut, dan kerak mineral tetap bisa menumpuk di dasar tangki. Jika dibiarkan, endapan tersebut dapat mencemari air dan menimbulkan bau tidak sedap.
Selain itu, tangki yang jarang dibersihkan bisa menjadi tempat berkembang biaknya bakteri dan jamur. Kondisi lembap di dalam tangki sangat ideal bagi mikroorganisme tersebut. Akibatnya, air menjadi tidak higienis untuk keperluan sehari-hari.
Tangki yang terkontaminasi juga bisa memengaruhi rasa dan aroma air. Bau besi, amis, atau tanah sering kali muncul dari air yang disimpan terlalu lama tanpa perawatan. Oleh karena itu, menguras tangki air secara rutin menjadi langkah penting untuk menjaga kualitas air tetap optimal.
Selain menjaga kebersihan, pengurasan rutin juga memperpanjang umur tangki. Endapan kotoran yang dibiarkan menumpuk bisa merusak permukaan bagian dalam tangki, terutama pada tangki berbahan plastik atau logam. Jadi, membersihkan secara teratur tidak hanya menjaga kualitas air, tetapi juga melindungi investasi jangka panjang pada sistem penyimpanan air rumahmu.
Bagaimana Cara Kuras Tangki
Mengetahui bagaimana cara kuras tangki yang benar sangat penting agar hasil pembersihan maksimal dan tidak merusak tangki. Berikut langkah-langkah yang bisa kamu ikuti di rumah:
1. Kosongkan Tangki Air
Langkah pertama adalah menguras seluruh isi air dalam tangki. Buka kran pembuangan atau gunakan pompa air kecil untuk mempercepat prosesnya. Pastikan tidak ada air yang tersisa di bagian bawah, karena di situlah endapan kotoran biasanya menumpuk.
2. Bersihkan Dinding dan Dasar Tangki
Gunakan sikat lembut untuk membersihkan bagian dalam tangki. Hindari sikat kawat atau alat kasar yang bisa menggores permukaan.
Untuk hasil maksimal, gunakan larutan alami seperti baking soda atau cuka putih. Campurkan bahan tersebut dengan air hangat, lalu gosok seluruh permukaan tangki. Kedua bahan ini efektif menghilangkan lumut, bau, serta noda tanpa meninggalkan residu kimia
3. Bilas dengan Air Bersih
Setelah disikat, bilas tangki menggunakan air bersih sebanyak dua hingga tiga kali. Pastikan tidak ada sisa busa, debu, atau kotoran yang tertinggal. Air bilasan terakhir harus terlihat jernih dan tidak berbau.
4. Keringkan Sebelum Diisi Ulang
Sebelum mengisi ulang, biarkan tangki mengering selama beberapa jam. Kamu bisa menggunakan lap bersih atau kain microfiber untuk mempercepat proses pengeringan. Proses ini penting agar tidak ada sisa lembap yang dapat memicu pertumbuhan lumut baru.
5. Tutup Tangki dengan Rapat
Setelah air baru dimasukkan, pastikan tutup tangki terpasang rapat. Tangki yang terbuka bisa memudahkan masuknya debu, serangga, dan kotoran dari luar. Penutupan yang baik juga mencegah air terkena sinar matahari langsung, sehingga lumut tidak mudah tumbuh.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, kamu tidak hanya menjaga air tetap bersih, tetapi juga memastikan tangki tetap awet dan aman digunakan dalam jangka panjang.
Frekuensi Ideal Menguras Tangki Air Rumah
Setelah memahami bagaimana cara kuras tangki, pertanyaan berikutnya adalah: seberapa sering tangki air perlu dikuras?
Frekuensi pengurasan sebenarnya tergantung pada sumber air dan kondisi lingkungan sekitar.
Jika air berasal dari PDAM atau sumber air bersih yang terjamin, tangki bisa dikuras setiap 6 bulan sekali. Namun, jika kamu menggunakan air sumur atau daerahmu sering mengalami hujan lebat, pengurasan sebaiknya dilakukan setiap 3 bulan sekali.
Lingkungan sekitar juga berpengaruh. Misalnya, tangki yang diletakkan di luar ruangan lebih cepat kotor karena terkena debu dan sinar matahari langsung. Sementara tangki yang berada di dalam ruangan bisa bertahan lebih lama tanpa pengurasan, asalkan tetap tertutup rapat.
Selain jadwal berkala, kamu juga perlu segera menguras tangki bila air berubah warna menjadi kuning atau kehijauan, kemudian muncul bau tidak sedap meskipun air masih tampak jernih, dan tekanan air dari kran terasa berkurang (tanda ada endapan di dasar tangki).
Menetapkan jadwal pengurasan rutin akan membantu menjaga kualitas air tetap stabil dan mencegah munculnya masalah kesehatan akibat air kotor.
Jika anda merasa tidak bisa melakukan pengurasan tangki, mungkin bisa menggunakan jasa bersih tangki profesional. Kami menyediakan jasa bersih tangki untuk membantu kesulitan dalam pembersihan tangki yang dirasa terlalu sulit. Untuk informasi lebih lanjut anda dapat menghubungi kami melalui kontak Whatsapp di bawah ini.
Kesimpulan
Menjaga kebersihan tangki air bukan hanya soal penampilan, tapi juga soal kesehatan keluarga. Dengan memahami bagaimana cara kuras tangki yang benar, kamu bisa memastikan air yang digunakan setiap hari tetap jernih, segar, dan aman.
Lakukan pengurasan secara teratur, gunakan bahan pembersih alami, dan pastikan tangki tertutup rapat agar terhindar dari debu serta bakteri. Dengan perawatan yang konsisten, air tangki akan selalu bersih, dan umur tangki pun menjadi lebih panjang.